Pendidikan Sebagai Tolok Ukur Kebahagiaan Suatu Bangsa

Nadri Pratama Putra

Content Writer

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala

Selamat malam, Youngsters! Tahukah kalian ada apa hari ini? Hari ini adalah Hari Kebahagiaan Internasional. Hari Kebahagiaan Internasional ini ditetapkan oleh PBB pada tahun 2012. Menurut data saat ini yang dilansir dari oleh worldhappiness.report Indonesia menempati urutan ke-96 dari 157 negara yang telah terdata di PBB selama kurun waktu dari tahun 2015-2017. Tentunya hal ini membuat kita miris akan keadaan ekonomi Indonesia saat ini.

 

Kita sebagai pemuda harus melakukan sebuah perubahan untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat di Indonesia. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat berpotensi dalam persaingan dunia kerja. Ditambah lagi program kerjasama ASEAN yaitu MEA dapat memberikan ruang lebih bagi masyarakat untuk dapat berkarya lebih maju. Dengan hal ini diharapkan angka kebahagiaan di Indonesia akan meningkat.

 

Oh ya, kebahagiaan ini tidak hanya diukur oleh tingkat ekonomi dalam suatu negara, lho.Tetapi juga dinilai dari segipendidikannya. Negara paling bahagia di dunia saat ini adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik, Finlandia. Negara ini menerapkan sistem pendidikan yang jauh berbeda dari Indonesia. Negara ini menerapkan sistem belajar mandiri untuk siswanya, bahkan mereka tak segan-segan memberikan waktu luang yang sangat panjang untuk siswanya. Mereka tidak dituntut harus masuk dalam pelajaran yang mereka tidak suka. Mereka bebas memilih kelas yang mereka suka. Terlebih lagi, tidak ada kesenjangan tingkat intelektual lantaran guru di Finlandia percaya bahwa setiap anak mempunyai bakatnya tersendiri.

 

Semoga negara kita dapat mencontoh negara Finlandia ya, Youngsters. Dengan begitu, diharapkan seluruh siswa di Indonesia dapat menerapakan keahlian pada bidangnya dengan seutuhnya dan tentunya menjadi negara paling bahagia di dunia.

Selamat Hari Kebahagiaan Internasional! Jomblo jangan lupa bahagia ya hehehe….

 

Sumber : rappler.com

Penyunting : Syafina Amorita Candini

Previous Post
Hari Musik Nasional
Next Post
Hari Puisi Sedunia: Berkenalan dengan Penyair Berdiksi ‘Nyentrik’

No results found.
keyboard_arrow_up