Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H

Halo Youngsters, bagi umat muslim Hari Raya Idulfitri sangat dinantikan lantaran banyak makna yang dapat dirasakan khususnya kita dapat menjalin silaturahmi. Idulfitri adalah hari raya bagi umat Islam. Muslim di Indonesia biasa menyebut Hari Raya Idulfitri ini dengan sebutan ‘lebaran’. Lebaran merupakan momentum untuk saling bermaaf-maafan, setelah puasa Ramadan yang menyucikan jiwa, membersihkan dosa. Secara harfiah, Idulfitri artinya kembali ke fitrah. Kata fitrah dari kata futhur yang artinya kembali makan pagi (sarapan). Idulfitri bermakna kembali sarapan, tidak seperti bulan Ramadhan yang harus berpuasa. Ada juga yang memaknai Idulfitri sebagai kembali ke fitrah, yakni asal kejadian manusia yang suci bersih dari dosa, layaknya bayi yang baru lahir.

Sejarah Hari Raya Idulfitri terjadi sebelum ajaran Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Makkah, masyarakat Jahiliyah Arab sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan. Kaum Arab Jahiliyah menggelar kedua hari raya itu dengan menggelar pesta-pora. Selain menari-nari, baik tarian perang maupun ketangkasan, mereka juga merayakan hari raya dengan bernyanyi dan menyantap hidangan lezat serta minuman memabukkan. ‘’Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hari raya yang berasal dari zaman Persia Kuno’’. Setelah turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada 2 Hijriyah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan An-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idulfitri dan Iduladha.” (HR Daud dan Nasai).

Hari Raya Idulfitri atau lebaran untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam selepas Perang Badar pada 17 Ramadhan Tahun ke-2 Hijiriyah. Dalam pertempuran itu, umat Islam meraih kemenangan. Sebanyak 319 kaum muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara dari kaum Quraisy. Pada tahun itu, Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan pasukan kaum kafir Quraisy dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa. Dari sinilah lahirnya ungkapan              “Minal ‘Aidin wal Faizin” yang lengkapnya ungkapan doa kaum muslim saat itu, yaitu Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin yang berarti Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan. Menurut sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menunaikan salat Id pertama kali dalam kondisi luka-luka yang masih belum pulih akibat Perang Badar. Rasulullah SAW pun dalam sebuah riwayat disebutkan, merayakan Hari Raya Idulfitri pertama dalam kondisi letih. Sampai-sampai Nabi Saw bersandar kepada Bilal ra dan menyampaikan khotbah ‘Id. Dalam suasana Id, para sahabat saling bertemu dengan mengucapkan doa “Taqobbalallahu minna waminkum” yang artinya semoga Allah menerima ibadah kita semua. Dari Jubair bin Nufair, ia berkata, bahwa jika para sahabat Rasulullah Saw berjumpa dengan hari Id (Idulfitri atau IdulAdha), satu sama lain saling mengucapkan “Taqobbalallahu minna wa minka” yang berarti semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian. Menurut Ibnu Katsir, pada Hari Raya Idulfitri yang pertama, Rasulullah Saw pergi meninggalkan masjid menuju suatu tanah lapang dan menunaikan shalat Id di atas lapang itu. Sejak itulah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menunaikan shalat Id di lapangan terbuka, bukan di dalam masjid.

Tahukah kamu? Penulisan Idulfitri seharusnya digabung sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kata Idulfitri, sesungguhnya kata tersebut berasal dari dua kata bahasa Arab, yakni id dan alfitri yang artinya kembali dan suci. Menurut artikel karya Abdul Gaffar Ruskhan, id merupakan sebuah unsur terikat yang tidak dapat berdiri sendiri. Dia harus disandarkan pada kata lain yang menyertainya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penulisan Idulfitri didalam literatur tersebut juga digabung. Idulfitri/Idul·fit·ri/ n berarti hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Taqobbalallahu minna waminkum. Selamat Hari Raya Idulfitri.

 

Sumber : www.risalahislam.com

               rubrikbahasa.wordpress.com

Penyunting: Syafina Amorita Candini

Dwi Rina Kurnia Lubis

Content Writer

Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

[ultimate_fancytext strings_textspeed=”35″ strings_backspeed=”0″ fancytext_strings=”Powered by
Media Officer Team ISYF”]
Previous Post
Siaran Pers ISYF Berbagi
Next Post
Melebur Perbedaan Budaya: Napak Tilas dari Lahirnya Kota Jakarta

No results found.
keyboard_arrow_up