Seni Bagi Penderita Gangguan Kejiwaan

Vindasari Kumala Dewi

Content Writer

Mahasiswa STMM MMTC Yogyakarta

Seni menggambar maupun melukis merupakan salah satu sarana untuk mengekspresikan diri. Dengan memadukan berbagai macam satuan warna, akan menjadikan suatu lukisan memiliki kekuatan bagi penikmat karya lukisnya. Ada banyak macam seni lukis seperti klasik dan modern, yang mana pada masing-masing nya memiliki kekuatan dan peminatan tersendiri. Begitu kaya sebuah nilai seni lukis membuatnya tidak hanya bermanfaat bagi penikmat visual, terlebih dalam melatih mental dan emosi seseorang. Tidak banyak yang menyadari akan hal ini memang, namun dalam perkembangannya, seni lukis bukan lagi menjadi visual yang sekedar dipajang di dinding namun dapat difungsikan sebagai metode lainnya.

Bagi penderita gangguan kejiwaan, terapi seni merupakan metode yang efektif untuk dijadikan alternatif pemecahan masalah. Perbaikan sel-sel otak merupakan hasil yang diharapkan dari pengobatan alternatif melalui seni untuk pederita gangguan kejiwaan. Terapi seni yang masuk ke dalam salah satu psikoterapi ini akan sangat menunjang tingkat keberhasilan dari pementasan gangguan kejiwaan. Pada dasarnya terapi seni terfokus kepada psikologi dan seni penderitanya dimana hal ini pula yang mendasari metode seni seperti apa yang cocok. Seni sebenarnya memiliki konsentrasi yang luas, diantaranya seni musik, lukis, tari, dan lain sebagainya. Namun, pada terapi ini lebih menekankan kepada seni lukis supaya fokus dari terapis tidak terpecah.

Penderita gangguan kejiwaan diberikan kesempatan untuk berimajinasi dengan dirinya sendiri untuk menghasilkan suatu karya dalam gambar atau lukisan pada satu lembarkertas maupun media lukis lainnya. Dalam proses pembuatan juga dibutuhkan adanya bahan pendukung seperti pensil lukis, pensil warna, dan cat air. Pada dasarnya, penderita akan diajak oleh terapis untuk menemukan masalah terbesarnya melalui lukisan. Dengan adanya media untuk menuangkan segala keluh kesahnya, sangat diharapkan bagi penderita supaya dapat terus melangkah maju dengan semangat baru. Terapis juga akan melakukan proses analisa pemasalahan melalui garis yang dibentuk oleh penderita yang nantinya akan ditemukan solusi terbaik.

Namun dalam proses perkembangan terapi seni ini, kerap di jumpai bagaimana sulitnya melakukan penanganan untuk pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Hal ini dikarenakan dampak akibat obat yang begitu sering di masukan kedalam tubuh penderita. Sehingga metode seni lukis ini harus dilakukan dengan serius oleh kelompok terapis. Tidak di sangkal pula jika terapi ini bukan perkara mudah, karena treatment yang diberikan harus melalui berbagai proses analisis. Diawali dengan analisis seni, penuangan masalah dalam bentuk lukisan, hingga analisis oleh terapis yang kemudia dijadikan landasan perlakuan selanjutnya. Kemudian yang perlu menjadi fokus adalah konsistensi untuk terus memanta penderita supaya dapat terpecahkan masalah dan mendapatkan solusi terbaik.

Nah, yuk lebih peduli lagi dengan mereka yang kekurangan. Hanya dengan tidak mengolok-olok atau menganggap mereka orang yang rendah. Sebenarnya, mereka adalah bagian dari kita juga, hanya yang membedakan adalah pada permasalahan mereka lebih berat untuk diatasi dibandingkan permasalahan yang kita hadapi.

Sumber Foto : inspiratorfreak.com

[ultimate_fancytext strings_textspeed=”35″ strings_backspeed=”0″ fancytext_strings=”Powered by
Media Officer Team ISYF”]
Previous Post
Bandung Lautan Api
Next Post
Hari Filateli Indonesia

No results found.
keyboard_arrow_up