Idealisme tanpa Aksi bagai Revolusi tanpa Reformasi

Hai youngsters! Tahukah kalian apa itu idealisme? Banyak dari kita berbicara tentang pentingnya idealisme bagi pemuda dalam mewujudkan perubahan bangsa. Namun, tahukah kalian? Idealisme telah melahirkan berbagai tokoh pemimpin yang bijaksana atau bahkan  pemimpin yang otoriter.

Youngsters, kita harus bersikap kritis terhadap suatu hal yang disebut idealisme ini. Idealisme adalah suatu pemikiran yang berlandaskan keinginan mewujudkan perubahan dari realitas yang sedang terjadi. Idealisme bisa membawa perubahan menjadi lebih baik atau buruk tergantung aksi yang kita lakukan. Salah satunya ialah pemimpin NAZI Jerman Adolf Hitler beliau adalah seorang pemikir idealisme yang yakin atas buruknya kaum Yahudi dan komunis di tanah Eropa. Akibat pemikirannya, ia menjadi salah satu pemimpin rezim Jerman yang kejam.

Adolf Hitler

Contoh lain seorang pemikir idealis ialah presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Beliau adalah pemuda yang mencetuskan hak kebebasan bagi rakyat pribumi di saat negara kita dikuasai oleh Belanda. Pemikiran beliau ini bertentangan dengan  realitas yang terjadi di negara kita saat itu. Terdapat pertanyaan retoris bahwa bagaimana mungkin rakyat Indonesia dapat mengalahkan tentara Belanda yang terlatih dalam menggunakan senjata api? Tetapi berkat kegigihan usaha beliau, Indonesia dapat mencapai kemerdekaan dan perdamaian bagi seluruh rakyat.

Ir.Soekarno

Inilah yang harus kita perhatikan. Bagaimana kita melihat mereka memperjuangkan pemikiran mereka agar dapat didukung oleh seluruh umat manusia. Jangan pernah meremehkan pemikiran idealis, karena sesungguhnya pemikiran radikal juga lahir dari seorang pemikir idealis. Idealisme yang kita miliki sepatutnya membawa perubahan  bagi rakyat Indonesia, bukan malah sebaliknya. Perjuangan kita mewujudkan pemikiran ini dibutuhkan aksi yang nyata dan terlihat bagi rakyat, bukan hanya sekadar omong kosong ataupun janji yang tidak ditepati. Kita adalah pemuda yang akan membuka era baru bagi Indonesia menuju Golden Age Indonesia di tahun 2045.

 

Nyatanya, Indonesia saat ini sedang krisis idealisme. Demokrasi mulai dibungkam, pemuda mulai loyo dalam beraksi, banyak pemuda dibudaki gawai kecil dengan WiFi. Indonesia membutuhkan perubahan, yang juga berarti Indonesia membutuhkan pemuda untuk mewujudkannya.

Pemuda saat ini harus bergerak bukan hanya menjadi netizen yang berkomentar tanpa aksi. Pemuda saat ini harus berkarya bukan hanya mencari pencitraan yang tak pasti. Pemuda saat ini harus berjuang bukan hanya sekadar pandai orasi di depan politisi. Pemuda saat ini harus kritis terhadap polemik bangsa bukan hanya menjadi penonton yang dibayar oleh para petinggi. Jadilah pemuda yang akan mewujudkan revolusi melalui reformasi yang didasari oleh idealisme dengan aksi.

Sumber Gambar : wikipedia.com , whataboutpeace.com

Nadri Pratama Putra

Content Writer

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala

Previous Post
Menolak Lupa 20 Februari Sebagai Hari Pekerja Indonesia
Next Post
Hari Musik Nasional

No results found.
keyboard_arrow_up