Setiap tahunnya, tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tanggal ini bertepatan dengan kelahiran sosok pejuang bangsa yaitu Ki Hajar Dewantara yang tidak kenal lelah memperjuangkan nasib rakyat pribumi agar bisa memperoleh pendidikan yang layak. Selama hidupnya, Ki Hajar Dewantara telah banyak memberikan kontribusi bagi pendidikan Indonesia. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Ki Hajar Dewantara terlahir dalam keluarga Keraton Yogyakarta dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Barulah saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan tahun caka, ia berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Baginya, dengan melepas gelar kebangsawanan, ia bisa bebas dekat dengan rakyat baik secara fisik maupun hati.
Ki Hajar Dewantara juga terkenal dengan semboyannya ”Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Arti dari semboyan tersebut adalah Ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik). ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide). tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan).
Tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh Ki Hajar Dewantara pun terkenal tajam dan patriotik yang membangkitkan semangat nasionalisme dan kebangsaan. Ki Hajar Dewantara sendiri bekerja sebagai wartawan di banyak media koran di antaranya, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, Poesara, De Express, Midden Java.